Rabu, 25 Mei 2011

Jepretan Anak Korban Lumpur Lapindo Dipamerkan di Kampus UK Petra

Surabaya - Lima tahun sudah kasus lumpur Lapindo bergulir. Namun selama 5 tahun terakhir ini kasusnya masih menyisakan banyak permasalahan. Mulai kerusakan lingkungan maupun ganti rugi para korban yang masih belum jelas.

Untuk memperingati 5 tahun tersebut, UK Petra Surabaya menggelar pameran foto karya anak korban lumpur di lantai 6 gedung W kampus UK Petra Jalan Siwalankerto, Surabaya.

Pameran foto bertemakan "Berbingkai Lumpur" berjumlah 45 buah karya anak-anak korban lumpur lapindo yang terpilih dan sudah mendapatkan pendidikan fotografi. Pameran ini dibuka dan berlangsung mulai 25 Mei - 11 Juni 2011 bertempat di ruang perpustakaan UK Petra.

"Diadakannya pameran ini tujuannya supaya masyarakat tidak lupa, dan kami hanya memfasilitasinya," ujar Aditya Nugraha Head of Library UK Petra (25/5/2011).

Aditya menambahkan pameran karya-karya anak korbna lumpur ini kerjasama antara Lafadl Initiatives, Hivos, dan Posko Advokasi & Kampanye untuk Korban Lumpur Lapindo.

Setelah dibuka oleh Rektor UK Petra dan Shalahudin Wahid (Gus Sholah), acara dilanjutkan dengan pemutaran film dokumenter 'Waiting for Nothing' yang dilakukan di lantai 5 gedung W.

Dalam sambutannya, Gus Sholah mengaku bahwa kasus lumpur Lapindo yang berlarut-larut karena ketidaktegasan pemerintah dan upaya untuk menyelesaikannya. Karena pemerintah lebih melindungi pengusaha daripada.

"Pemerintah itu kan kita perlukan untuk melindungi masyarakat bukan melindungi pengusaha," tegas Gus Sholah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar